Makanan Siap Saji, Siapa Yang Tidak Suka? Namun Tahukah Kamu Akan Resiko Nya?



sukamakan010
-  Makanan siap saji adalah makanan yang dihidangkan dan dilayankan dengan waktu yang cepat. Dengan kata lain makanan siap saji merupakan makanan yang disiapkan dengan segera. Biasanya makanan siap saji dapat ditemukan di restoran atau toko dengan persiapan mutu yang rendah, yang dihidangkan dalam sebuah paket untuk dibawa pergi oleh pembeli. Makanan siap saji bisa secara cepat dihidangkan karena sudah dipersiapkan terlebih dahulu, hingga waktu penyajian hanya mencapai durasi 5-10 menit setelah pembeli memesan makanan tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, jumlah masyarakat Indonesia yang mengkonsumsi makanan siap saji sebanyak 69%. Rinciannya, sebanyak 33% memilih makanan siap saji untuk makan siang. Sebanyak 25% memilih makanan siap saji untuk makan malam. Sebanyak 9% memilih makanan siap saji untuk selingan, dan 2% untuk makan pagi.

Sebanyak 9% memilih makanan siap saji untuk selingan, dan 2% untuk makan pagi. Kandungan yang ada dalam makanan siap saji di antaranya karbohidrat, lemak, gula, dan garam tambahan. Kandungan tersebut tidak mampu memenuhi asupan nutrisi sehari-hari. Apabila setiap hari terus mengkonsumsi makanan siap saji akan menghambat pertumbuhan. Selain itu, mengkonsumsi makanan siap saji secara rutin bisa menimbulkan risiko obesitas dan peningkatan berat badan. Oleh karena itu, makanan siap saji sering dikatakan tidak ramah, tapi juga tidak sehat. Namun, masyarakat sering tidak peduli terhadap kandungan gizi yang ada di dalam makanan siap saji, yang memiliki risiko terhadap gangguan kesehatan. Makanan siap saji diminati oleh masyarakat dikarenakan lebih cepat dan praktis. Hal ini dikarenakan masyarakat urban sibuk bekerja, dan tidak memiliki waktu yang lama untuk memilih makanan. Perkembangan perekonomian juga turut berpengaruh terhadap perubahan gaya dan budaya makan yang ingin cepat saji. Makanan siap saji mudah ditemukan di daerah pertokoan elit, dengan akses yang nyaman dan menarik. Agar tidak terlalu bergantung terhadap makanan siap saji, hal pertama yang dilakukan yaitu menyediakan makanan sehat di rumah, seperti buah-buahan, cemilan protein (protein bar), sayur-sayuran dan yoghurt. Selain itu, mulai membiasakan untuk memasak masakan sendiri.DominoQQ

Makanan siap saji telah ada di Britania Raya sejak setidak-tidaknya zaman Romawi, meskipun perbedaan antara menu makanan siap saji dan restoran-restoran siap saji kasual kadang-kadang tidak jelas. Sebelum zaman modern, makanan siap saji di negara ini termasuk pie daging dan pastri serta gorengan dan berbagai jenis kue.

Pada Abad Pertengahan di berbagai kota besar bisa ditemukan toko pie atau dapur-dapur yang menjual makanan seperti ini. Pub dan kedai minuman setempat juga memberikan berbagai jenis "makanan siap saji", meskipun tidak selalu tersedia cepat.

McDonald's, rantai makanan siap saji terbesar di dunia dan merek yang paling sering dihubungkan dengan istilah "makanan d siap saji", didirikan sebagai sebuah restoran drive-in barbecue pada 1940 oleh Richard J. dan Maurice McDonald. Setelah menyadari bahwa keuntungan terbesar mereka berasal dari hamburger, kedua saudara ini menutup restoran mereka selama tiga bulan dan membukanya kembali pada 1948 sebagai sebuah stan dengan menu sederhana berupa hamburger, kentang goreng, milkshake, kopi, dan Coca-Cola, yang dilayankan dalam bungkusan kertas yang langsung dibuang. Hasilnya, mereka dapat memproduksi hamburger dan kentang goreng terus-menerus, tanpa menunggu pesanan pelanggan, dan menyajikannya dengan segera. Hamburger seharga 15 sen, sekitar setengah harga makanan lainnya. Metode produksi singkat ini, yang disebutnya "Sistem pelayanan kilat" (Speedee Service System) dipengaruhi oleh inovasi jalur produksi oleh Henry Ford.

Makanan siap saji tidak baik dikonsumsi dalam jangka panjang, dan berdampak buruk bagi kesehatan. Makanan siap saji tidak perlu dihindari, namun cukup untuk dibatasi. Misalnya, boleh dikonsumsi dalam dua kali selama satu bulan.

Badan lesu

Makanan siap saji biasanya mengandung kadar lemak yang tinggi. Contoh dari makanan siap saji yang memiliki kadar lemak yang tinggi yaitu hamburger, kentang goreng, dan minuman bersoda. Selain lemak yang tinggi, makanan siap saji juga mengandung kalori yang besar. Hal tersebut bedampak kepada konsumen akan merasa kenyang dan lesu secara bersamaan

Menimbulkan penyakit serius

Makanan cepat saji banyak mengandung gula, mengkonsumsi gula berlebihan berbahaya karena meningkatan kadar kolesterol. Akibatnya, seseorang yang mengkonsumsi gula dalam jumlah berlebih berisiko tinggi terkena penyakit jantung, diabetes, obesitas, dan kanker

Menyebabkan obesitas


Kalori dan lemak di dalam makanan siap saji memiliki kadar yang tinggi. Lemak yang tinggi akan berdampak terhadap kesehatan tubuh hingga menyebabkan obesitas, dan naiknya kolesterol di dalam tubuh. Selain itu, kalori yang tinggi juga bisa menyebabkan obesitas, dan dampak buruk lainnya bisa menimbulkan penyakit kronis lainnya. Terlalu sering mengkonsumsi makanan siap saji berisiko terhadap bertambahnya berat badan, hingga terjadi obesitas.Di Indonesia, tingkat obesitas mengalami peningkatan. Berdasarkan data, tingkat obesitas dari tahun 2007 hingga tahun 2018 mengalamai kenaikan sebesar 35,4%. Hal tersebut, dipengaruhi oleh pola makan yang tidak sehat.


Posting Komentar

0 Komentar